Luqman adalah seorang hakim yang bijak yang diberi ilmu dan hikmah oleh Allah, sehingga mampu memahami agama, berakal cerdas, dan tepat dalam memutuskan perkara. Pribadinya sangat luhur dan banyak bersyukur. Di antara perkataannya yang mengandung hikmah, “Diam itu hikmah, namun sedikit yang melakukannya.”
Menurut as-Suhaili, dia adalah keponakan Nabi Ayyub dan diberi umur panjang 1000 tahun sehingga sempat bertemu dengan Nabi Dawud. Meskipun bukan seorang nabi, namun namanya diabadikan di dalam al-Qur`an. Lalu apa yang melatarbelakangi hal tersebut? Kenapa sejarah mencatat perjalanan hidupnya? Apa yang diajarkan Luqman kepada anaknya? Berbagai pertanyaan itu dapat dijawab dengan membaca karakter Luqman dan segala sesuatu yang diajarkannya kepada anaknya.
Buku ini mengulas 9 nasihat agung Luqman kepada putranya; tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, berbakti kepada kedua orangtua, tidak menaati perintah orangtua dalam hal kemaksiatan, merasa selalu diawasi Allah, mendirikan shalat, beramar ma’ruf dan nahi mungkar, sabar dalam menghadapi musibah, tawadhu’, dan bersikap pertengahan dalam berjalan dan merendahkan suara.